Sub Chapter 14.4
SUB BAB 14.4
PRATICAL OP-AMP CIRCUITS
- Untuk menyelesaikan tugas matkul Elektronika yang diberi oleh bapak Dr. Darwison, M.T.
- Untuk mengetahui prinsip kerja OP-AMP setra jenis-jenis practical om-amp circuit
ALAT
- Osiloskop
- Voltmeter
Merupakan alat untuk mengukur tegangan pada suatu circuit. Dalam menggunakannya kita memparalelkan voltmeter dengan rangkaian yang ingin diukur besar tegangannya. Jika tegangan berupa tegangan DC maka pengalinya di set pada bagian DC, dan jika AC maka diset pada bagian AC. Hasil pada layar akan dikali dengan pengalinya terlebih dahulu, maka akan muncul nilai tegangan pada rangkaian
Spesifikasi:
Pinout
Generator Daya
1) Signal Generator
Signal generator berfungsi untuk memberikan input berupa tegangan AC pada rangkaian.
Spesifikasi:
2) Power SuplyBerfungsi sebagai sumber daya bagi sensor ataupun rangkaian.
Spesifikasi:Input voltage: 5V-12VOutput voltage: 5VOutput Current: MAX 3AOutput power: 15Wconversion efficiency: 96%
BAHAN
- Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V = IR).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:
Contoh :Gelang ke 1 : Coklat = 1Gelang ke 2 : Hitam = 0Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Spesifikasi
- Op Amp - LM741
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Konfigurasi PIN LM741
Cara menentukan:
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nF
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%Z = + 80% dan -20%
Pinout:
Spesifikasi:
- Ground
Ground adalah titik yang dianggap sebagai titik baliknya arus listrik atau beda potensialnya bernilai 0 (nol). Fungsi Ground adalah memberi perlidungan pada peggunaan peralatan listrik.
- Amplifier Pembalik (inverting amplifier)
Amplifier Inverting adalah Amplifier yang phasa outputnya akan terbalik dari pada phasa Inputnya. Misal phasa input + maka phasa output akan -. Selain itu juga merupakan Constan-gain amplifier circuit yang paling banyak digunakan adalah amplifier pembalik, seperti pada gambar dibawah : Dari gambar diatas diperoleh persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
R1 = Resistor inputRf = Resistor umpan balikV1 = Tegangan inputVo = Tegangan output
- Amplifier non-inverting
Pada Non Inverting Amplifier tidak akan ada perbedaan phasa antara Vinput dan Voutput. Sehingga jika Vinput + maka voutput juga akan +. Begitupula sebaliknya. Berikut gambar rangkaian amplifier non inverting :
Dari gambar diatas di peroleh persamaan sebagai berikut :
- Unity Fllower
Dari rangkaian ekuivalen 14.17 (b) dapat dilihat output adalah polaritas dan besaran yang sama dengan input. Sirkuit ini beroperasi seperti sirkuit emitor.
- Summing amplifier
- Integrator
Merupakan amplifier dengan komponen umpan balik yang digunakan berupa kapasitor, seperti yang ditunjukkan pada Gambar, koneksi yang dihasilkan disebut integrator.
Diperoleh persamaan sebagai berikut :
Selain itu, juga dapat diterapkan prinsip Summing pada integrator sehingga terbentuklah Summing Intregator :
- Differentiator
- Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V = IR).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:
Contoh :Gelang ke 1 : Coklat = 1Gelang ke 2 : Hitam = 0Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Spesifikasi
- Op Amp - LM741
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Konfigurasi PIN LM741
Nilai kapasitor (104J) : 10 * 10^4 pF = 10^5 pF = 100nF; toleransi 5% = ± 95nF sampai 105nF
Kapasitor adalah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara.
Cara menghitung nilai kapasitor :
1. Masukan 2 angka pertama langsung untuk nilai kapasitor.
2. Angka ke-3 berfungsi sebagai perpangkatan (10^n) nilai kapasitor.
3. Satuan kapasitor dalam piko farad.
4. Huruf terakhir menyatakan nilai toleransi dari kapasitor.
Daftar nilai toleransi kapasitor :
B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G = 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%
Example 14.3 (Inverting Amplifier)
Suatu rangkaian listrik seperti pada gambar diatas mempunyai nilai R1=100kê¥ dan Rf=500kê¥ berapa volt kah nilai tegangan output jika V1=2v?
jawab :
Vo = - (Rf/R1 ) V1 = - (500kê¥ /100kê¥ ) 2v = -10v
Example 14.4 (Non Inverting Amplifier)
Perhitungkanlah nilai output dari noninverting amplifier dengan Vi = 2V, Rf = 500kê¥, dan R1 = 100kê¥.
Jawaban:
Example 14.5 (Summing Amplifier)
Perhitungkanlah nilai output dari summing amplifier dengan Rf = 1Mê¥, dengan kasus:
a) V1 =+1v, V2 =+2v, V3 =+3v, R1 = 500kê¥, R2 = 1Mê¥, R3 = 1Mê¥
b) V1 =-2v, V2 =+3v, V3 =+1v, R1 = 200kê¥, R2 = 500kê¥, R3 = 1Mê¥
Pada percobaan kali ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
- Mempersiapkan Alat besrta Bahan seperti yang telah tertera pada Sub Bab Alat dan Bahan di atas
- Merangkai Rangkaian sesuai dengan jenisnya masing-masing, terdapat 8 jenis rangkaian yang akan diujikan, yaitu : Inverting Amplifier, Non Inverting Amplifier, Unity Follower, Adder Amplifier, Integrator, Integretor dengan step input, Adder Integrator, dan Differentiator.
- Pada masing-masing Rangkaian disambungkan input tegangan AC agar dapat melihat bagaimana perbedaan respons gelombang input dan outputnya.
- Amatilah nilai input dan output dengan menyesuaikannya dengan rumus yang ada, dan juga amatilah respon grafik sinyal input dan outputnya.
Pertama V input akan diumpankankan menuju resistor lalu ke kaki inverting op amp. Selanjutnya arus akan diperkuat dengan nilai Voutnya
Sehingga akan didapatkan nilai Vout mendekati 5 kali besarnya nilai Vin, yaitu sebesar +4.82 V. Namun, disini nilai output akan memiliki phasa yang berbalik dengan tegangan input karena Inverting Amplifier memiliki fungsi untuk membalikkan phasa tegangan Input.
Pertama V input akan diumpankankan menuju kaki Non-Inverting op amp. Selanjutnya arus akan diperkuat dengan
Sehingga akan didapatkan nilai tegangan output mendekati 6 kali besarnya nilai tegangan input. Disini phasa Input dan Output akan sama.
Pertama V input akan diumpankankan menuju kaki Non-Inverting op amp. Selanjutnya arus tidak akan diperkuat namun hanya diteruskan karena nilai perkuatannya adalah 1. Sehingga akan didapatkan
V output = V input
dimana disini Input sebesar +3.77V dan Vournya juga +3.77V.
Pertama beberapa V input akan diumpankankan menuju resistor lalu ke kaki inverting op amp. Selanjutnya arus akan diperkuat dengan nilai Voutnya adalah
Namun, disini nilai Voutput adalah +6.90V dan akan memiliki phasa yang berbalik dengan tegangan input karena Inverting Amplifier memiliki fungsi untuk membalikkan phasa tegangan Input, sehingga hasil output dikalikan dengan negatif.
Pertama V input akan diumpankankan menuju resistor. Lalu akan diteruskan menuju percabangan antara kapasitor dan kaki inverting op amp. Nilai Voutnya adalah
dimana akan dibalikkan nilainya karena memakai inverting op-amp.
Pertama V input akan diumpankankan menuju resistor. Lalu akan diteruskan menuju percabangan antara kapasitor dan kaki inverting op amp. Nilai Voutnya
dimana akan dibalikkan nilainya karena memakai inverting op-amp.
Pertama beberapa V input akan diumpankankan menuju resistor. Lalu akan diteruskan menuju percabangan antara kapasitor dan kaki inverting op amp. Nilai Vout adalah
dimana akan dibalikkan nilainya karena memakai inverting op-amp.
Pertama V input akan diumpankankan menuju kapasitor. Lalu akan diteruskan menuju percabangan antara resistor pembalik dan kaki inverting op amp. Nilai Vout
Selanjutnya akan dihasilkan nilai yang mendekati Vsat- sehingga didapatkan rumus Vout sama dengan
Disini didapatan nilai Voutnya mendekati -Vsat yaitu senilai -11 Volt. Dimana akan dibalikkan nilainya karena memakai inverting op-amp.
Comments
Post a Comment